Indera Pengecap


Dalam keadaan sehat Anda dapat membedakan rasa gula yang manis, rasa garam yang asin, rasa obat yang pahit, dan rasa asam. Akan tetapi, dalam keadaan sakit dapatkah Anda menikmati makanan yang Anda makan?



Peran indra pengecap tidak dapat begitu saja dilepaskan dengan peran indra penciuman. Bagaimana hubungan indra penciuman dengan indra pengecap? Pada bagian ini, Anda akan mempelajari lebih lanjut mengenai indra pengecap.

Rangsang yang diterima indra pengecap berupa larutan zat berasa. Larutan ini akan diterima oleh reseptor pengecap (papila) yang terdapat di lidah. Dalam papila terdapat bulu-bulu saraf (gustatory hair) yang berfungsi menghantarkan impuls ke otak. Perhatikan Gambar 9.19 untuk mengetahui letak papila di lidah dan bagian-bagian lidah yang mampu merasakan rasa pahit, asam, asin, dan manis.
Indera Pengecap



Lidah mempunyai tiga macam

a. Papila berbentuk benang (papila filiformis) merupakan papila peraba. Papila ini menyebar di seluruh permukaan lidah.

b. Papila yang dilingkari saluran (papila sirkum valata). Papila ini tersusun dalam lengkungan yang berbentuk huruf V. Terdapat 7 - 9 buah yang terletak dekat pangkal lidah dan merupakan papila pengecap.
Indera Pengecap

c. Papila bentuk martil, merupakan papila pengecap yang terdapat di tepi lidah.





Klik disini untuk kembali ke Artikel induk "sistem indera manusia
"

Demikian artikel "Indera Pengecap" ini saya susun, artikel ini saya ambil dari ( BSE ):

(source)

Indera penciuman

HIDUNG (Indera Penciuman)


ANATOMI HIDUNG
• Alat pencium trdpt dlm rongga hidung dr ujung saraf otak nervus olfaktorius
• Serabut saraf ini timbul pd bag atas selaput lendir hidung => area olfaktoria
• N. olfaktorius dilapisi oleh sel2 yg sangat khusus yg mengeluarkan fibril2 yg halus, terjalin dg serabut2 dr bulbus olfaktorius
• N. olfaktorius terletak pd os ethmoidalis

Photobucket


• Konka nasalis mrpkn lipatan selaput lendir hidung.
• Pd bag atas trdpt n. olfaktorius
• Tdd :
– Konka nasalis superior
– Konka nasalis media
– Konka nasalis inferior
• Disekitar rongga hidung trdpt rongga2 => sinus paranasalis
• Tdd :
– Sinus maksilaris
– Sinus sfenoidalis
– Sinus frontalis
• Sinus2 ini juga dilapisi selaput lendir spt hidung, shg bila tjd peradangan mk cairan lendir tdk bisa keluar akibatnya sinusitis
Fisiologi penciuman
• Bau yg masuk ke rongga hidung akan merangsang n. olfaktorius di bulbus olfaktorius
• Indera bau bergerak lewat traktus olfaktorius dg perantaraan stasiun penghubung hingga mencapai daerah penerima akhir dlm pusat olfaktorius pd lobus temporalis di otak besar tempat penafsiran bau tsb.
• Rasa penciuman dirangsang oleh gas yg masuk dan akan mudah hilang pd bau yg sama dlm waktu lama
• Rangsangan reseptor hanya berespon thd senyawa2 yg kontak dg epitel olfaktorius dan dilarutkan dlm lapisan tipis mukus yg menutupinya
• Ambang olfaktorius yg menggambarkan sensitivitas hebat reseptor olfaktorius thd sejumlah senyawa yg dpt dicium pd konsentrasi >500pg/L diubah 30% dr sebelum dpt dideteksi.
• Molekul penghasil bau mengandung 3-20 atom karbon yg memiliki bau yg berbeda
• Manusia dpt membedakan 2000-4000 bau yg berbeda & menghasilkan pola ruang yg berbeda dr peningkatan aktivitas metabolik di dlm olfaktoria
• Bau khusus bergantung pd pola ruang perangsangan reseptor dlm membran mukosa olfaktorius
• Bila seseorang scr kontinyu terpapar pd bau yg paling tdk disukai, mk perserpsi bau menurun lalu berhenti. Ini disebabkan oleh adaptasi yg cukup cepat yg timbul dlm sistem olfaktorius
Kelainan pada penciuman
Indera penciuman :
• Akan melemah bila selaput lendir hidung sangat kering, terlalu basah, atau membengkak spt saat influenza
• Akan menghilang akibat cedera pd kepala
• Batas ambang meningkat seiring pertambahan usia
• Anosmia = tidak adanya indera penciuman
• Hiposmia = pengurangan sensitivitas olfaktorius
• Disosmia = indera penciuman berubah

(source)
© Rhyme in Psychology (R I P)
Maira Gall